Dari catatan : Kenapa Sekolah Lagi?

Rabu, 01 Maret 2023

Aku bertanya ke diriku sendiri, sering sih ini ya aku nanya sendiri ngobrol sendiri, terutama kalo habis mendapatkan hal-hal yang ga enak, dan beruntungnya hal-hal yang ga enak itu sering banget datang, jadi makin sering kan ngobrol dan bertanya ke diri sendirinya. Misalnya kenapa sih aku sekolah lagi?

Terus kalo pas ga bisa ngikutin, aku bertanya lagi, misalnya kenapa sih aku sekolah di UI, kenapa sih aku pake ambil ilmu basic kayak psikologi, kenapa sih aku menyusahkan diriku sendiri. Terus aja berulang-ulang begitu. Padahal mungkin kalo aku sekolah di luar oke bisa jadi tidak akan se-pressure di UI, atau kalo aku ambil major yang emang aku ada bekal lah misal manajemen kah, atau humas kah, atau apa gitu. Nah ini udah bukan bidangku, keilmuannya basic banget pula. Dobel-dobel pressure nya. Setiap menemui hal yang sulit, ini bisa sehari dua-tiga kali loh hal sulitnya dan setiap minggu, aku selalu aduh aduh terus. Dan makin aneh-aneh, pikiran kemana-kemana, udah deh balik kantor aja, udah deh dah kabur aja ga sanggup aku. Atau apa sih dunia juga ga hancur kalau sekolahku ga selesai? Makin-makin jelek kan. 

Tapi itu ya, Al-insyirah, "bersama kesulitan selalu ada kemudahan". Kalau emang takdirnya Allah SWT masih pengen aku nglanjutin di situ, pasti ada aja tiba-tiba selewat aku suka dikasih penglihatan atau pemikiran yang aneh-aneh. Nah tapi kita ga bisa minta selalu langsung, dikasih penglihatan ketika kita lupa, tapi kita harus ngalamin dulu nih 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, kebingungan-kebingungan itu. Duh. 

Jadi apa yang lewat? Wah panjang lagi nih jelasinnya. Tapi ini preferensi masing-masing ya. Bagaimana kita berjalan dan melewati kehidupan ini, dengan menjadi orang seperti apa. Begini... menurutku dunia pendidikan, proses kuliah, proses belajar, tugas, yang sulit, yang ga enak, itu membuat aku selalu merasa bahwa aku bener-bener ga tau apa-apa, semakin aku banyak baca, aku semakin ngrasa bahwa ternyata aku tu bener-bener dodol ya. Nah buat aku, berada dalam state of mind kayak gitu, itu adalah hal benar. Itu adalah hal yang aku inginkan untuk menjadikan diriku seperti apa.

Pendidikan dan belajar, ini aku ga pake teori ya, cari tau sendiri. Learning adalah proses, dan di dalam learning ada perubahan perilaku. Ketika kita belajar, apakah perilaku kita berubah? Apakah asumsi kita berubah? Jika kita tidak berubah, nah berarti yang kita pertanyakan adalah apakah kita sudah belajar dengan benar? Sama halnya ketika memutuskan untuk sekolah lagi. Sekolah lagi nya itu ya sekolah aja, mendapatkan ijazah, masuk kelas, ngerjain tugas. But more than that, seperti apa kamu mem-value proses sekolah itu? Kalau dengan sekolah, tugas, belajar, ketemu orang, ujian, dan kamu dapet ijazah, selesai, kamu udah merasa impas dengan sacrifice yang kamu jalani is okay. Tapi kalau dalam prosesnya, lebih banyak lagi yang didapatkan, itu justru lebih baik, untung lebih banyak dong, dari bayar BOP setiap semester. Sama kayak yang pernah aku tulis, sebetulnya jangan sedih jika kita semakin sulit mendapatkan sesuatu yang kita pengen, yang mungkin menurut orang mudah, enggak, karena kita akan mem-value itu lebih, dan itu yang akan membuat kita merasa hidup lebih content.

Begitulah dunia akademis di mataku, ada humility dalam intelektual ability. Dalam pembahasan lain, kenapa sih orang harus berilmu? Karena orang hidup, ada yang mencari Tuhan. Dan jalan menemukannya beda-beda. Tapi sepaham yang aku bisa, yang kita punya adalah pikiran, untuk itulah orang harus berilmu, agar dalam proses dan hasilnya, kita akan sedikit menemukannya. Sedikit ya. Karena pikiran kita bahkan cuma bisa dapet secuil dari Ketuhanan, rencana-rencanaNYA yang selalu beyond dari akal pikiran manusia. Sehingga kalau ada orang tidak percaya Tuhan, kemudian dia bilang : "Gimana bisa percaya, wong Tuhan tidak tampak." In fact, Tuhan menampakan dirinya, kita, manusia yang tidak bisa melihat.

Itulah secuplik catatan dari : Kenapa Sekolah Lagi? Karena sekolah bukan cuma tentang naik jabatan, naik pangkat, dan atau "Emang kerjaan lo butuh ini?". Tapi lebih dan lebih dari itu. 

Instagram #3

Selasa, 28 Februari 2023

#1

Kita bertahan dalam hal-hal yang tidak menyenangkan, memilih dan memilah dari hal-hal yang buruk, dan menjadi sedikit lebih sanggup menghadapi hari yang pasti akan memberi banyak kejutan. Apa yang perlu diinget selalu? Bernafas yang baik, jalan yang baik, berdiri yang baik, makan yang baik. Baik dan benar ya. Perjalanan ini harus dinikmati. Jangan selalu ngitungin hari mencapai mimpi. Sehat-sehat ya! 💚 


#2

Ada pesan yang selalu Tuhan sampaikan melalui alam, bahwa semua cukup dan seimbang diatur olehNya. 💚 Selalu ada aminku dalam setiap doamu. Selamanya. :)


#3
Sering kita bertemu dengan hal-hal yang membuat patah, lebih sering dengan hal-hal yang berjalan tidak sesuai rencana. Harap dan kecewa datang silih berganti, lelah dan putus asa juga jadi bumbu ternikmat dalam rasa kehidupan yang kita jalani.Padahal kita lupa, semuanya itu hanya sementara. Sedihmu tak kan bertahan selamanya, pedihmu tak kan kau rasa terlalu lama. Ini hanyalah sebuah perjalanan. Harimu saat ini lah yang kelak akan mempertemukanmu pada masa depan. Mari kita sama-sama berdoa hal baik akan terjadi dalam hidup kita. Kita tidak sendiri kan. 🥰 Sebuah pengingat untuk diri sendiri : kita menjadi baik justru karena kita memilih yang baik-baik.

Tidaklah seseorang menginginkan kebaikan dalam diri dan hidupnya, namun memilih melakukan perbuatan yang tidak baik. Lantas gimana menjadi baik, kalau yang dikumpulkan hal2 ga baik?

Coba dilihat lagi, hal2 yang dipilih atas nama cinta pada diri sendiri itu, akan menyakiti orang lain ga? Banyak kok healing2 yang tidak mahal harganya, 1001 jalan kok menciptakan kedamaian di dalam hidup kita. 💚 jangan liat yang ada di instagram, bangun pagi, bernafas panjang, menikmati cahaya matahari di sekitar tempat tidur kita setiap hari juga indahnya luar biasa. Selamat tahun baru imlek. Semoga sehat, beruntung, dan terus bahagia sepanjang tahun. 💚

Instagram #2

Masih dalam satu episode : dalam satu cangkir kopi. Seorang sahabat kemaren komentar : “Kenapa sih, tulisannya bagus, tapi kenapa fotonya ga sesuai, malah sambil senyum2 gitu?”. Seneng banget saya jadi dapet bahan untuk di-share. Sesuai dengan ke-pengen-an saya untuk cerita.

.
1) Bahwa ga semua yang di instagram itu asli dan ga semua palsu. Ga semua yang ada di instagram adalah hal yang sebenar-benarnya. Pun benar, belum tentu juga sepenuhnya. Bener ga? Jadi ya justru yang keliatan begitu kan orangnya senyum, tapi ga tau pikirannya seperti apa. Orangnya ketawa, pun ga tau hatinya seperti apa. Orangnya sedih, pun kita ga pernah tau itu ternyata sedih yang membahagiakan dan membawa kebaikan bagi diri kita.
.
2) Jadi jangan pula menjadi terlalu gampang melihat orang dari tampilannya, kagum, kemudian suatu hari ternyata kecewa. Menurutku pun, semua orang sama saja. Tergantung, apa yang membuatmu menjadi orang yg lebih baik. Misal jika kamu melihat orang dengan pangkat dan jabatan, membuatmu menjadi orang yang lebih baik dan lebih sopan, good, berarti membawa kebaikan. Tapi jika kamu melihat orang dengan pangkat dan jabatan, membuatmu menjadi orang yg malah merendahkan orang lain, atau menjadi orang yg menyukai kuasa untuk hal2 yang ga baik, ya berarti ga membawa kebaikan.
.
BELUM TENTU orang yg postingannya baik, juga orang yang baik. Semua orang. Jadi.. secukupnya. Ambil yang baik dan bermanfaat, tinggalkan yang lain. Semua hal dalam semesta ini bisa dibaca, tapi tidak semuanya dibaca hanya dengan mata, karena manusia juga punya akal, hati, rasa.
.
Sebaiknya semua dilakukan secukupnya. Secukupnya menyukai, sekurangnya membenci. Semoga bermanfaat, dalam memandang orang ataupun memperlakukan orang. Ada yang bilang : hormat ke atasan itu mudah dan wajar, tapi yg luar biasa adalah hormat ke org2 yg membantu kita. Padahal sejatinya yang berada di bawah kitalah, yang sejatinya membuat kita tidak jatuh.
.
Yang mengerti, biarlah mengerti. Yang bingung, juga ga papa. Karena apapun itu tidak bisa dipaksakan, toh semua berhak menjadi apapun yang diinginkan. ❤️
.
Stay positive ya kesayangan kecintaan Ayah Bunda. 

Instagram #1

Hidup itu, sebenarnya begitu singkatnya. Dan tawa itu tak akan setiap saat bersamamu, dalam tawa ada tangis, dalam bahagia ada sedih. Tidak bisa selamanya sama. Namanya juga hidup gengs.
.
Akhir2 ini banyak banget berita yang bikin sedih, dari yang jauh, sampai yang deket. Kadang2 bingung kenapa bisa begini, kenapa bisa begitu. Tapi toh akhirnya.. tidak ada kan yang bisa memaksa siapapun bersyukur atas hidupnya, atau mencintai dirinya sendiri kan?
.
Dan sebaik2nya, memang dirimu lah yang bertugas mencintai dirimu sendiri dan mencintai hidupmu. Bukan pasanganmu, bukan pula orang tuamu, bukan anak2mu nantinya, pun teman-teman2mu. Tapi dirimu sendirilah yang harus mencintaimu.
.
Jika lingkunganmu begitu kejamnya, tinggalkan. Fokus pada hal-hal yang berada dalam kendalimu. Toh kehidupan ini sudah seadil-adilnya dan sesempurnanya dibuat oleh yang Maha Segalanya kan. ❤️
.
Berserah, bersyukur, pasrahkan semuanya pada pemberi hidup. Dan berterima kasihlah, karena masih diberikan waktu. Kalau saja sedetik saja jantungmu berhenti berdetak. Jadi… kenapa tidak mencintai kehidupan ini?
.
Untuk semua yang sedang tidak baik-baik saja, diam, bernafas yang panjang, sini peluk satu-satu kesayanganku, kecintaanku. Kalian seberharga itu. ❤️

Tentang Blog ini : Postingan Rutin Per Tahun

Hai! Assalammualaikum. Wahaha, sungguh hati ini rada-rada selalu deg-deg-an ya setiap buka blog ini, karena aduh kapan ya terakhir nulis di sini. Ternyata lebih dari setahun. Padahal ya, setiap tahun kan blog ini selalu bayar ya kan untuk domainnya, sementara aku kalau nulis setahun sekali pas bayar aja, biar bayarnya nggak rugi-rugi banget. Kok ternyata yang ini terakhir lebih dari setahun. Makin gawat ya kan nasib blog ini. Hehe. Maklum ya sekarang lagi sekolah lagi soalnya, jadi waduh sehari bisa dua paper bunda, sehingga kalau lagi ga ada tugas, aduh rasanya ga pengen liat laptop deh. 

Nah terus yang lucu lagi adalah ketika aku mau bikin postingan ini, kemudian Jeki nagih payment blog ini. Wah! Kok bisa sehati nulis dan bayar. Hihihi. Kadang ya terlebih yang membuat pressure adalah karena blog ini aku masukin ke bio IG ku, dan kayaknya wah banyak ya tulisannya dan rajin nulis, padahal enggak sama sekali. Haha. Udah gitu masih dengan gaya nulis kayak orang ngomong, ya habis gimana. 

Ini ya sebenernya salah satu yang membuatku maju mundur selalu udah 10 tahun bahkan haha, maju mundur nulis blog adalah karena aku tidak bisa menghilangkan gayaku untuk menulis dengan cara ngobrol ke pembaca. Dan ya gitu akhirnya kan menulis berasa ngomong ya. Jadi kayak aku aja menilai duh berasa kurang mengena gitu jadinya. 

Ya begitulah, inilah postingan rutin blog ini, setiap membayar dan setiap kemudian aku menggalaukan gaya menulisku, dan lain-lain. HAHA ga maju-maju lu Ki!